Rabu, 24 Oktober 2012

MATERI PERKULIAHAN SMTR 1 (IT)


  1. Pkn : “MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE”
    MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE DAN SOCIAL CONTROL
    Sejarah mencatat peran mahasiswa dalam fungsinya sebagai agent of change dan social control dalam kehidupan bermasyarakat, menempatkan mahasiswa sebagai basis intelektual menuju masa depan yang cerah. Peran mahasiswa yang realistis dalam berbangsa dan bernegara telah terukir dalam sejarah Indonesia. Pada Tahun 1966, mahasiswa dengan jiwa mudanya mampu menggulingkan Soekarnao (Orde Lama) Otoritarianisme negara berupa pengangkatan Soekarnao sebagai Presiden seumur hidup dapat ditolak. Berlanjut pada tahun 1998 dengan pergerakan yang sistematis dan teroganizir mahasiswa bersama Tokoh-
    Tokoh masyarakat mampu menggulingkan rezim Soeharto (1998) yang akhirnya mengundurkan diri sebagai dari kursi kepresidenan. Kampus tempat lahirnya para aktivis, intelektual, dan pempimpin masa depan telah memberikan perannya yang strategis di tengah masyarakat.
    Seiring berjalannya waktu peran mahasiswa dilemahkan oleh sistem yang terjadi di kampus itu sendiri, pengrusak moral, anarkisme, dan kurangnya eksistensi mahasiswa menjadi symbol yang ada pada mahasiswa. Kedaan itu tak dapat dinafikan dari dunia kampus, yang teridri dari berbagai golongan, budaya dan elemen masyarakat. Mengedepankan pendididkan sains dan teknlogi merupakan ciri yang ada pada perguruan tinggi swasta maupun negeri yang ada pada saat ini. Ketimpangan pun terjadi ketika kecerdasan intelektual tidak didukung dengan kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai. Sebuah penelitian pada salah seorang instruktur lembaga terkemuka di Singapura memberikan fakta baru tentang sintem pendidikan formal, dimana 90% dari waktu dan biaya yang diarahkan untuk mendapatkan fakta-fakta dan hitungan matematis, hanya 10% untuk mengembangkan sikap, kemudian Universitas Harvard yang Nomor wahid di dunia pun mengugngkapkan bahwa 85% yang menentukan kesuksesan, ketapatan keputusan, promosi jabatan dan lain-lain ditentukan oleh sikap-sikap seseorang. Hanya 15% yang ditentukan oleh kehalian atau komptensi tehnis yang dimilikinya, yang justru mempengaruhi 85% keberhasilan kita. Terlepas dari semua itu Mahasiswa sebagai mata air yang mengaplikasikan paradigma kampus sebagai center of excellence (Pusat Keunggulan), sehingga tanggung jawab mahasiswa di tengah masyarakat selalu dipertanyakan. Sebagai mata air yang mengaliri sungai dengan basis intelektualnya, mahasiswa dihadapkan dengan dinamika masyarakat. Tak ubahnya sebuah negara mahasiswa pun sebagai student governance (Pemerintahan Mahasiswa) dengan organisasi baik internal maupun external mahasiswa mampu beridiri diatas kaki sendiri. Kesemuanya itu merupakan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat yang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
     

  2. Dasar Dasar Pemrograman : #1
    20/01/2012
    Oleh : Fiftin Noviyanto
    A. Pemahaman Awal

    Teknologi komputer berada di berbagai perangkat. Contoh : Mesin ATM, kamera digital, teknologi fuel injection, telephone dll. Pemrograman memberikan perintah kepada mesin
    untuk melaksanakan instruksi Perkuliahan ini akan memberikan pemahaman dasar tentang pemrograman komputer, sehingga mahasiswa dapat memahami konsep pemrograman.
    B. Hardware dan Software
    Semua komponen fisik komputer disebut dengan hardware komputer. Contoh : Monitor, printer,
    processor, harddisk, dll. Hardware = dapat disentuh HardwareSoftware, Software komputer
    direpresentasikan sebagai program. Program membuat komputer beroperasi. Contoh : Sistem Operasi, Game, Word processing application. Program adalah seperangkat aturan yang menentukan apa yang harus dilakukan oleh komputer.
    Hardware dan Software(1)
    Ada beberapa perangkat utama di komputer Keyboard Mouse Hard drive External drive RAM CPU
    C. Data Digital
    Ilustrasi
    Digitalisasi informasi berarti menggunakan angka untuk merepresentasikan berbagai hal, tidak hanya angka. Beberapa elemen data digital antara lain : suara,video, warna, teks dan gambar.
    Data yang berbentuk digital dapat dikelola oleh mesin. Representasi digital menggunakan dua angka yaitu 1 dan 0.
    Data digital (1)
    Komputer mengenal dua digit yang disebut binary digits yaitu 0 dan 1. 8 bit = 1 byte. Bilangan 0 dan 1 digunakan untuk mendeskripsikan data digital, contoh : foto digital, musik digital, password, dll. Komputer : Mesin Elektronik Komputer adalah mesin elektronik. Untuk mengoperasikan diperlukan listrik. Sumber listrik berupa batery atau sumber listrik lainnya
    Bit 0 dan 1 dapat digunakan untuk merepresentasikan status stop dan flow. Status 0 dan 1 digunakan pada bahasa mesin. Bahasa mesin merupakan bahasa dasar sebagai perintah terhadap apa yang harus dikerjakan oleh mesin.
    D. Bahasa Komputer
    Bahasa komputer merupakan hal penting untuk berkomunikasi antara manusia dan mesin tentang apa yang dibutuhkan, diinginkan. Computer languages are similar to spoken languages in that you must use them very precisely so that you are not misunderstood by the computer.
    Setiap bahasa mempunyai grammar, atau syntak, yang harus diikuti agar komputer dapat memahami terhadap bahasa yang digunakan. Berikut contoh bahasa pada real world : English: Hello, how are you? French: Bonjour! C¸ a va bien? German: Guten tag. Wie geht’s? Japanese: Konnichi wa. O genki desu ka?
    Bahasa Komputer (1)
    Seorang programmer harus mempelajari “bagaimana berbeicara” dengan komputer. Contoh beberapa bahasa pemrograman Statement di atas arti nya : Apabila nilai pada variabel x
    lebih besar dari 5, maka akan dicetak kata “greater.” Level Bahasa Semua bahasa pemrograman harus ditranslate ke bahasa mesin, sebagai bahasa yang dikenal oleh mesin. Terdapat dua level bahasa pemrograman : Bahasa tingkat tinggi dan bahasa tingkat rendah.
    Level Bahasa(1)
    A. Bahasa Tingkat Tinggi
    Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa di atas bahasa mesin. Bahasa tingkat tinggi menggunakan kata-kata dalam bahasa inggris untuk memberikan perintah pada komputer. Programmer bahasa tingkat tinggi tidak perlu tahu apa-apa tentang bagaimana komputer itu menyelesaikan
    pekerjaannya. Program ditulis dalam bahasa tingkat tinggi berjalan lebih lambat pada komputer karena bahasa ini perlu diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Contoh : Pascal, Cobol, Fortran, BASIC, C, Cþþ, Perl, and Java.
    Level Bahasa (2)
    B. Bahasa Tingkat Rendah
    Posisi bahasa tingkat rendah persis di atas bahasa mesin. Dengan demikian, mereka tidak mengalami penterjemahan sebanyak bahasa tingkat tinggi. Namun, relatif lebih sulit dipahami karena mereka bergantung pada pemahaman yang lebih pada pekerjaan internal mesin
    Bahasa Assembly adalah bahasa tingkat rendah. Untuk seorang pemrogram BASIC, C mungkin dianggap sebagai bahasa tingkat rendah, karena memungkinkan programmer untuk memiliki kontrol lebih pada tingkat yang lebih rendah daripada programmer BASIC.
    Language Helpers: Translators
    Translators memecah tingkat tinggi dan kode bahasa tingkat rendah ke dalam bahasa mesin yang dimengerti oleh prosesor tertentu dalam CPU. Ada dua jenis penerjemah: interpreter dan compiler Interpreter akan menerjemahkan satu baris kode pada satu waktu dan menghasilkan pesan kesalahan pada saat itu juga. Compiler menerjemahkan seluruh file kode sekaligus, tidak hanya baris demi baris. Compiler tidak akan menghasilkan pesan kesalahan hingga semua kode telah diterjemahkan. File asli atau program yang ditulis programmer disebut source code. kode Objek adalah hasil terjemahan dan merupakan bahasa mesin versi dari file asli.
    C++ adalah contoh dari sebuah bahasa dikompilasi, sementara BASIC adalah satu ditafsirkan.
    E. Algoritma : The basic for all design to solution of programming problems Sebuah algoritma adalah seperangkat langkah-langkah untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah ini dapat mengulang dan bisa melibatkan beberapa keputusan, seperti pilihan dari dua atau lebih hal. Setiap langkah algoritma harus mengikuti langkah sebelumnya. Jika perlu, ulangi beberapa langkah dan melewatkan langkah yang lain jika keputusan panggilan untuk tindakan itu.

    Berikut contoh algoritma Sholat Tarawih di Masjid.
    1. Pergi ke Masjid.
    2. Ambil air wudlu.
    3. Sholat Isya’.
    4. Sholat Tarawih.
    5. Pulang.
    Algoritma(1)
    Suatu algoritma memiliki tiga bagian, yaitu: Langkah yang dibatasi. Langkah yang dapat diulangi Langkah yang memungkinkan pengambilan keputusan. Latihan. Buat algoritma berdasarkan kebiasaan seharihari anda.
    F. Programming
    Menentukan suatu masalah atau tugas dan merencanakan suatu algoritma untuk menangani tugas tersebut. Menggunakan bahasa pemrograman untuk mengekspresikan algoritma yang sehingga komputer akan dapat mengeksekusi kode tersebut. Kebanyakan orang berpikir tentang pemrograman sebagai hanya tentang baris kode-simbol dan script. Namun pemrogranan lebih dari kode, namun, yang merupakan cara berpikir tentang masalah dan merancang solusi yang kemudian dapat ditulis dalam bahasa pemrograman.
    Perhatikan contoh program berikut ini : Sedangkan berikut ini versi lain dalam bahasa Pascal. Summary
    Komputer terdiri dari : Hardware dan Software
    Komputer merupakan perangkat elektronik yang dapat mengenali perubahan 0 dan 1 (dasar
    digitizing)
    Pemrograman bergantung pada kemampuan programmer untuk menulis baris perintah

    Ada 2 level bahasa pemrograman : High-Level Language dan Low-Level Language
     
  3. Pengantar Teknologi Informatika : Software Fundamentals (1)
    Beberapa istilah dasar :
    1. Computer program -> serangkaian instruksi untuk komputer
    2. Stored program concept -> instruksi tertulis dalam program yang disimpan dan dijalankan oleh CPU ketika dibutuhkan
    3. Programing -> Proses penulisan (coding) program
    4. Programer -> Orang yang melakukan programing.
    Jadi jika diurutkan makan akan menjadi
    Programer
    |
    V
    Coding
    |
    V
    Program komputer
    |
    V
    Stored
     

  4. Dasar Dasar Pemrograman : fungsi main ()
    Kode 1.1cpp mengandung struktur fundamental berikut ini :
    int main ()
    {
    statemen-statemen;
    return 0;
    }
    Baris-baris kode di atas menyatakan fungsi main () , dan menjelaskan watak dan isi dari fungsi tersebut. Keseluruhan baris kode tersebut membentuk definisi fungsi. Definisi ini memuat dua bagian : bagian pertama, int main () -> header fungsi. Bagian kedua : yang diawali { dan ditutup dengan } -> badan fungsi
     


  5. Pengantar Teknologi Informasi : Pengkonversian #1 (Desimal —> Biner, Oktal dan Heksadesimal)
    Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
    Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan : 110111 basis 2.
    Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 17 basis 8.
    Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C5 basis 16.
    bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner.
    Misalkan bilangan desimal yang akan dikonversikan adalah 25 basis 10.
    Maka langkah penyelesaiannya adalah :
    25 : 2 = 12,5 —> jawaban ini memang benar, namun tahapan tersebut bukanlah tahapan yang kita inginkan, tahapan yang tepat adalah sebagai berikut :
    25 : 2 = 12 sisa 1 —> jangan lupa ditulis sisanya ya :)
    12 : 2 = 6 sisa 0 —> walaupun sisa nol jangan lupa tetap ditulis ya :)
    6 : 2 = 3 sisa 0
    3 : 2 = 1 sisa 1
    1 : 2 = 0 sisa 1
    0 : 2 = 0 sisa 0 —> (end)
    jika hasil sisa terakhir sudah 0 (nol) berati proses mengkonversikannya sudah selesai. Sekarang kita baca hasilnya. Untuk cara membacanya yaitu kita membaca hasil dari sisa mulai dari bawah sampai atas. Bilangan desimal 25 basis 10 tersebut setelah dikonversikan ke bilangan biner maka hasilnya adalah 011001 basis 2. Angka nol (0) didepan tidak perlu kita tulis, sehingga hasilnya adalah 11001 basis 2.
    Sekarang kita belajar mengkonversikan bilangan desimal ke oktal. Misal bilangan desimal yang akan kita konversikan adalah 44 basis 10. Prosesnya sama dengan saat mengkonversikan bilangan desimal ke biner, kalau tadi di bener kita bagikan dengan angka 2, pada bilangan oktal kita bagikan dengan angka 8 ( tau kenapa? Iya betul, karena bilangan oktal berbasis 8)
    44 : 8 = 5 sisa 4 —> eits.. jangan lupa ditulis sisanya ya :)
    5 : 8 = 0 sisa 0
    0 : 8 = 0 sisa 0 —> (end)
    masih ingat kan cara membaca hasilnya? Iya bener banget, dari bawah keatas.. dan hasilnya adalah 4 (kenapa bukan 004? Yupz, karena angka 0 (nol) didepan tidak perlu ditulis) hasilnya adalah 4 basis 8
    Gimana udah bisa kan? :D
    Sekarang kita lanjut, kalau tadi biner udah, oktal udah, sekarang heksadesimal ya.. hhe
    bilangan desimal yang akan kita konversikan adalah 243 basis 10. Karena heksadesimal berbasis 16 maka kita bagi dengan angka 16 ya :)
    243 : 16 = 15 sisa 3
    15 : 15 = 0 sisa F —> eits… karena ini bilangan heksadesimal maka bukan 15 yang kita tulis tapi F ya jangan lupa :)
    0 : 16 = 0
    jadi hasil konversinya adalah F3 basis 16. Gimana, mudahkan? :D
     

  6. Pengantar Teknologi Informasi : pengkonversian #2 (Biner—> Desimal,Oktal & Heksadesimal)
    Kalau diatas tadi kita belajar bagaimana mengkonversikan bilangan desimal ke bilangan lain, Pada bab ini kita akan belajar bagaimana cara mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal, oktal, dan heksadesimal. Langsung saja ya dol…
    Biner —> Desimal
    Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai (^=untuk pangkat) 2^0 sampai 2^n. Langsung saja ya dol.. Bilangan biner yang akan kita konversikan adalah 11001 basis 2. Misal bilangan tersebut posisinya saya rubah dari kanan ke kiri menjadi seperti ini
    1
    0
    0 —> ini semua disebut bit
    1
    1
    (paham kan dol?)
    Sekarang saatnya kita mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat! perpangkatan 2 dimuali dari 2^0 ya.. Ayo kita hitung bersama
    1 —> 1 x 2^0 = 1
    0 —> 0 x 2^1 = 0
    0 —> 0 x 2^2 = 0
    1 —> 1 x 2^3 = 8
    1 —> 1 x 2^4 = 16 —> perhatikan, semakin kebawah nilainya perpangkatannya semakin besar
    Jadi hasil dari konversi tersebut adalah 1+0+0+8+16 = 25 basis 10. Kalau 25 basis 10 ini kita konversikan ke biner hasilnya sama gak ya? :o coba deh temen temen ubah lagi :D
    Biner —> Oktal
    Desimal beres. Sekarang masuk ke oktal. Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 110111 basis 2. Langkah pertama dalam penyelesaiannya adalah, kita pisahkan setiap 3 bit dari kanan ke kiri, maka akan kita dapat 110 dan 111, sekarang kita lakukan proses konversi terpisah dulu ke desimal. 110 dikonversikan menjadi 6 dan 111 dikonversikan menjadi 7. maka hasilnya adalah 67 basis 8. (iya itu mudah karena kebetulan keika kita bagi 3 bit dari kanan ke kiri itu pas, coba kalau hanya ada 5 bit? Jangan bingung.. ketika kita menemukan soal yang hanya mempunyai 5 bit saja, maka kita tambah saja angka 0 didepannya (ingat! di bab sebelumnya kita menghilangkan angka 0 didepannya kan :D ))
    Biner —> Heksadesimal
    Lanjut lagi ayo dol, sekarang ke heksadesimal :D . Langsung ya. saya mau rubah 11100010 basis 2 ke heksadesimal. Caranya tidak jauh beda kok dengan oktal. Kalau tadi kita pisahin 3 bit 3 bit dari kanan ke kiri, sekarang kita pisah juga tapi bukan 3 bit melainkan 4 bit sama kok dari kiri ke kanan. 1110 dan 0010. Kalau udah kita konversikan ke desimal dulu ayo maka akan didapat
    1110 = 14 dan 0010 = 2. Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E basis 16. Dengan demikian, hasil konversinya adalah E2 basis 16.
     
  7. Pengantar Teknologi Informasi : pengkonversian #3 (Oktal —> Desimal, Biner, & Heksadesimal)
    Oktal —> Desimal
    Ini tidak begitu susah kok, tinggal temen temen kalikan aja dengan perpangkatan 8. Misal kita punya bilangan Oktal 71 basis 8, bilangan ini akan kita konversikan ke bilangan desimal, gini ni temen temen caranya. susunannya kita ubah dulu ya menjadi
    1
    7
    Setelah kita rubah susunannya, terus kita mulai deh mengkonversikan,
    1 x 8^0= 1
    7 x 8^1 = 56
    Kalau sudah, hasil dari perkalian itu kita jumlahkan 1+56=57. Nah ketemu deh hasil akhirnya adalah 57 basis 10. Mudah kan? :D
    Oktal —> Biner
    Langsung masuk ke contoh aja ya. Aku punya bilangan oktal 57 basis 8, bilangan ini mau aku rubah ke bilangan biner. Cara mengkonversikannya gini dol lakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? sip, bener deh jawabannya 1012. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? iya bener banget 1112. Maka hasilnya adalah 101111 basis 2. Gimana mudah kan? :D
    Oktal —> Heksadesimal
    Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 72 basis 8 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A basis 16. Bisa kan? Bisa dong… ;)
     

  8. Pengantar Teknologi Informasi : pengkonversian #4 (Heksadesimal —> Desimal, Biner & Oktal)
    Heksadesimal —> Desimal
    Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, aku mau mengkonversikan bilangan heksa C8 basis 16. Maka aku ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
    8
    C
    terus dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
    8 x 160 = 8
    C x 161 = 192 ——> ingat, C basis 16 merupakan lambang dari 12 basis 10
    Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 200 basis 10
    Heksadesimal —> Biner
    Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya aku ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B7 basis 16 ke bilangan biner Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut aku konversi terpisah ke biner. Ingat, B basis 16 merupakan simbol untuk angka desimal 11 basis 10. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 1011 basis 2, sedangkan desimal 7 basis 10 jika dikonversi ke biner menjadi 0111 basis 2. Maka bilangan binernya adalah 10110111 basis 2, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
    B = 7 —-> bentuk heksa
    11 = 7 —-> bentuk desimal
    1011 = 0111 —-> bentuk biner
    Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 10110111 basis 2. Gimana? Ngerti kan dol? :D
    Heksadesimal —> Oktal
    Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E7 basis 16 jika dikonversi ke oktal menjadi 347 basis 8. Hehe…Kamu bisa!!! ;)
     


  9. Dasar-dasar Pemrograman : Contoh Mengkonversikan Bilangan Desimal —> Bilangan Biner dalam Bahasa C
    // program konversi desimal ke biner (greetings from Dzulfikar Yodhi)
    #include
    #include
    short int bin[8]; //deklarasi bin sebagai tempat penyimpanan array hasil; dalam hal ini dibuat 8, artinya hasilnya 8 bit
    void caribiner(short int x)
    {
    short int j, hasil, i;
    i = 8; //jumlah bit yang ingin dihasilkan (sesuaikan dengan banyaknya array dari bin[]‘
    if (x0) //selama x > 0, ulangi proses ini
    {
    hasil=x%2; //mencari nilai sisa pembagian x dengan 2
    x=(x-hasil)/2; //nilai x dikurangi dengan variabel ‘hasil’
    i–; //decrement nilai i
    bin[i]=hasil; //nilai biner dari x (yang merupakan nilai dari variabel ‘hasil’, dimasukkan ke array bin satu per satu
    }
    printf(“Nilai biner dari x = “); //mencetak nilai biner dari x ke layar
    for (j=0; j<=7; j++)
    {
    printf(“%d”, bin[j]); //cetak nilai dari array ‘bin[]‘
    if ((j+1) % 4 == 0) //sewaktu mencetak, beri spasi setiap 4 bit
    printf(” “);
    }
    }
    printf(“\n”);
    }
    int main(int argc, char** argv)
    {
    short int x; //deklarasi short int x
    printf(“Nilai desimal x = “);
    scanf(“%d”,&x); //ambil nilai yang diketik dan simpan pada alamat x
    caribiner(x); //jalankan fungsi caribiner dengan variabel x
    return (EXIT_SUCCESS);
    }
    Selamat Mencoba ya dol :D

    semangat 
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar